Hidup di zaman modern seperti saat ini, dibutuhkan efisiensi dalam penggunaan energi.
Dengan sistem manajemen energi yang baik, hidup terasa nyaman dan lebih menyenangkan.
Isu pemanasan global (global warming) terus saja bergulir.
Setiap tahun atau saat Hari Bumi (22 April) diperingati masyarakat sedunia, isu pemanasan global selalu menjadi topik hangat yang selalu dibicarakan. Tapi, apakah kita sudah melakukan tindakan nyata terhadap isu lingkungan yang mendunia itu?
Sebenarnya tidaklah sulit jika kita ingin mendukung penyelamatan bumi dari pemanasan global. Cobalah rekonstruksi ulang kebiasaan kita dalam mengkonsumsi energi, seperti penggunaan energi listrik misalnya. Karena seharusnya kita bisa melakukan penghematan energi listrik di dalam rumah. Misalnya dengan mematikan listrik saat tidak digunakan, atau bisa juga dengan mengunakan lampu yang hemat energi.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan gaya hidup modern, kini kita bisa dengan mudah dan tersistem dalam melakukan tindakan penghematan listrik. Karena saat ini, tindakan penghematan energi itu bisa dilakukan dengan pengaturan konsumsi penggunaan listrik lewat jaringan sensor nirkabel (wireless censor network). Seperti diketahui, dalam operasional sebuah hunian, penggunaan energi listrik boleh dibilang yang terbesar. Dan ini menjadi cost center yang rutin dikeluarkan setiap bulan. Padahal, jika kita mau melakukan efisiensi, maka kita dapat memangkas biaya penggunaan listrik dan menghemat konsumsi energi.
Menurut Bernard Permatista, General Manager Homebrace Indonesia, kini dengan adanya sistem manajemen energi (energy management), pembayaran rekening listrik yang besar akibat penggunaan energi yang berlebihan, akan dapat ditekan hingga 20-30%. Ia menjelaskan bahwa sistem manajemen energi yang dimaksud, nantinya akan membantu dan memberi kemudahan dalam mengatur penggunaan energi listrik yang dibutuhkan sehingga tercipta efisiensi energi. “Kami di Homebrace menyediakan sistem manajemen energi. Dengan sistem ini penggunaan listrik dapat dioptimalkan,” kata Bernard.
Bernard juga mengungkapkan bahwa sistem yang disediakannya ini dapat digunakan sebagai lighting control, otomatisasi
peralatan rumah tangga, dan juga sebagai security system. “Tentu saja sistem ini akan mampu mengefisiensikan pemakaian energi dalam rumah. Lalu karena sistem ini akan berjalan otomatis, makanya disebut sebagai smart home system,” ujar Bernard.
Prinsipnya, Homebrace System Solution adalah suatu sistem yang pintar, fleksibel, dan lengkap yang dapat diaplikasikan di seluruh bangunan (rumah, apartemen, dan kantor). Dengan menggunakan sistem Homebrace ini, setidaknya konsumen dapat memberikan nilai lebih kepada propertinya. Termasuk juga dapat berkontribusi kepada lingkungan yang lebih hijauterkait dengan penghematan energi listrik.
Lewat suatu perangkat keras (hardware) dan peranti lunak (software) yang dapat diakses melalui internet, sistem Homebrace ini bisa dikendalikan oleh komputer pribadi atau telepon genggam. Menariknya lagi, dengan integrator system dari Homebrace, kita tidak hanya dapat menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis, tapi juga memprogram (setting) terang-gelap cahaya (dimmer), dan menghubungkannya dengan sensor gerak, kamera CCTV, smoke detector, untuk selanjutnya dikontrol melalui ponsel atau komputer melalui jaringan internet. Kita hanya tinggal mengatur kebutuhannya saja.
Dalam aplikasinya, teknologi sistem Homebrace ini memang bisa digunakan untuk semua penggunaan energi listrik. Contohnya yakni pada penggunaan alat pendingin (air conditioner) yang bisa disetting operasionalnya, misalnya AC akan mati (off) secara otomatis apabila ada satu jendela di ruangan yang terbuka (window censor). Dengan kata lain, AC akan mati pada suhu tertentu. Dengan begitu tidak ada lagi energi yang terbuang percuma.
Setidaknya dengan sistem manajemen energi yang ditawarkan oleh Homebrace, tidak akan ada lagi energi yang terbuang percuma. Misalnya lampu eksterior yang menyala, meski hari sudah siang. Atau tidak ada lagi air conditioner yang terus beroperasi, meski tidak ada orang di dalam ruangan. “Dengan Homebrace system, kita tidak perlu lagi mengingat kapan waktu menyalakan dan mematikan lampu. Cukup melihat di sistem, seperti BlackBerry, iPhone, iPad, dan laptop, dengan mudah kita bisa mengontrol penggunaan energi dalam rumah,” kata Bernard.
Boleh jadi, sistem yang diterapkan Homebrace ini sangat simpel sekali. Bahkan, sistem ini bisa tumbuh sesuai dengan kebutuhan pengguna. Soal bujet, tergantung kebutuhan customer. Untuk instalasi standar, dibutuhkan sekitar Rp 10-15 juta. “Dengan investasi sekitar Rp 10 juta, orang sudah bisa menggunakan sistem manajemen energi dari Homebrace. Karena sistemnya wireless, maka akan memudahkan user untuk kapan saja menginstalasi sistem ini,” tandas Bernard.
Dan sebenarnya masih banyak fungsi yang bisa dilakukan dengan mengaplikasi sistem Homebrace. Intinya Anda dapat dengan mudah mengontrol setiap pengunaan energi listrik di dalam hunian tanpa harus mengeceknya satu per satu. Cukup dengan satu alat kontrol, persoalan penghematan energi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. So, saatnya kini kita melakukan saving energy with energy management.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar