Senin, 09 Mei 2011

Energi Surya, Listrik Alternatif Saat Terjadi Bencana


JAKARTA, REPUBLIKA.co.id - Gempa bumi dan tsunami di Jepang, mengakibatkan pasokan listrik di beberapa wilayah mengalami gangguan, Namun tak ada listrik tidak berarti segala-galanya harus berhenti.

Sharp Corporation bekerja sama dengan pemerintah setempat menyediakan 250 unit sistem panel surya yang akan disiapkan di sentra-sentra penampungan darurat. Di dukung oleh Shin-Kobe Electric Machinery Co, Ltd , salah satu pengembang energi surya ini mampu menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kondisi darurat.

Sharp menyediakan panel surya portabel yang ditempatkan di daerah yang mengalami gangguan pemadaman listrik untuk waktu yang lama. Yang menarik, sistem panel surya yang disediakan tidak semata-mata digunakan untuk penerangan, namun juga untuk pengisian baterai ponsel.

Dalam kondisi darurat, layanan isi baterai menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting, baik bagi korban bencana, relawan maupun petugas penyelamat.

Model portabel yang dikembangkan, menjadikan perangkat ini mudah dirakit dan dipindah-pindahkan. Ia cukup ditempatkan di ruang terbuka. Energi yang dihasilkan panel surya kemudian disimpan di sebuah baterai penyimpan--besarnya setara dengan accu mobil.

Listrik darurat ini terdiri dari panel sel surya, baterai penyipan energi surya, serta AC strip untuk mengalirkan listrik yang dihasilkan. Satu panel sel surya diperkirakan mampu menghasilkan antara 80 hingga 100 watt.

Energi listrik yang dihasilkan memang amat bergantung pada jumlah sel surya yang ada. Produk serupa antara lain digunakan Telkomsel untuk program Telkomsel Merah Putih di desa Balabalakan, misalnya, membutuhan enam panel sel. Dari enam panel ini mampu menghasilkan listrik untuk mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi, serta penerangan rumah tangga dimana sel surya itu ditempatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar