Diposkan oleh royers di 07:51
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang
menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar
fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal
overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk
mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol
motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja
dan berhenti berurutan dan lain-lain.
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang
bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah
kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus
searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada
inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga
arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal.
Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang
cincin hubung singkat.
1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah
kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir
melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang
digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila
arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan
menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan
tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang
melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor
magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan
24 V.
Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan,
memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak
utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V,
24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak
mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat
mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay
dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.
2. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya
sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik
bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar
tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik
akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik
yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100
kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan
magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi
sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet
hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat
dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada
arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan
menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak
mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan
bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang
setiap 100 kali.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 %
dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan
arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal
membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC).
Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan
bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila
kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC
berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak
NO menutup.
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan
kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari
kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu
arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik,
pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk
mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt
bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan
penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat
kecil dibandingkan arus beban.
*
Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang
relatif kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar