Hipotesis merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat bergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti.
Kegunaan hipotesis antara lain :
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
Untuk mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan atau tidak akhlak siswa antara dua kelompok, yakni kelompok yang pendidikan agamanya tinggi dan kelompok yang pendidikan agamanya rendah. Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu mengajukan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) sebagai berikut:
Ha : antara kelompok yang pendidikan agama Islamnya tinggi dan kelompok yang pendidikan agama Islamnya rendah, terdapat perbedaan dalam perkembangan akhlaknya
Ho : antara kelompok yang pendidikan agama Islamnya tinggi dan kelompok yang pendidikan agama Islamnya rendah tidak terdapat perbedaan dalam akhlaknya yang signifikan