Minggu, 02 Oktober 2011
Saving Energy with Energy Management
Dengan sistem manajemen energi yang baik, hidup terasa nyaman dan lebih menyenangkan.
› Tang Rusli
Isu pemanasan global (global warming) terus saja bergulir. Setiap tahun atau saat Hari Bumi (22 April) diperingati masyarakat sedunia, isu pemanasan global selalu menjadi topik hangat yang selalu dibicarakan. Tapi, apakah kita sudah melakukan tindakan nyata terhadap isu lingkungan yang mendunia itu?
Sebenarnya tidaklah sulit jika kita ingin mendukung penyelamatan bumi dari pemanasan global. Cobalah rekonstruksi ulang kebiasaan kita dalam mengkonsumsi energi, seperti penggunaan energi listrik misalnya. Karena seharusnya kita bisa melakukan penghematan energi listrik di dalam rumah. Misalnya dengan mematikan listrik saat tidak digunakan, atau bisa juga dengan mengunakan lampu yang hemat energi.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan gaya hidup modern, kini kita bisa dengan mudah dan tersistem dalam melakukan tindakan penghematan listrik. Karena saat ini, tindakan penghematan energi itu bisa dilakukan dengan pengaturan konsumsi penggunaan listrik lewat jaringan sensor nirkabel (wireless censor network). Seperti diketahui, dalam operasional sebuah hunian, penggunaan energi listrik boleh dibilang yang terbesar. Dan ini menjadi cost center yang rutin dikeluarkan setiap bulan. Padahal, jika kita mau melakukan efisiensi, maka kita dapat memangkas biaya penggunaan listrik dan menghemat konsumsi energi.
Menurut Bernard Permatista, General Manager Homebrace Indonesia, kini dengan adanya sistem manajemen energi (energy management), pembayaran rekening listrik yang besar akibat penggunaan energi yang berlebihan, akan dapat ditekan hingga 20-30%. Ia menjelaskan bahwa sistem manajemen energi yang dimaksud, nantinya akan membantu dan memberi kemudahan dalam mengatur penggunaan energi listrik yang dibutuhkan sehingga tercipta efisiensi energi. “Kami di Homebrace menyediakan sistem manajemen energi. Dengan sistem ini penggunaan listrik dapat dioptimalkan,” kata Bernard.
Bernard juga mengungkapkan bahwa sistem yang disediakannya ini dapat digunakan sebagai lighting control, otomatisasi
peralatan rumah tangga, dan juga sebagai security system. “Tentu saja sistem ini akan mampu mengefisiensikan pemakaian energi dalam rumah. Lalu karena sistem ini akan berjalan otomatis, makanya disebut sebagai smart home system,” ujar Bernard.
Prinsipnya, Homebrace System Solution adalah suatu sistem yang pintar, fleksibel, dan lengkap yang dapat diaplikasikan di seluruh bangunan (rumah, apartemen, dan kantor). Dengan menggunakan sistem Homebrace ini, setidaknya konsumen dapat memberikan nilai lebih kepada propertinya. Termasuk juga dapat berkontribusi kepada lingkungan yang lebih hijauterkait dengan penghematan energi listrik.
Lewat suatu perangkat keras (hardware) dan peranti lunak (software) yang dapat diakses melalui internet, sistem Homebrace ini bisa dikendalikan oleh komputer pribadi atau telepon genggam. Menariknya lagi, dengan integrator system dari Homebrace, kita tidak hanya dapat menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis, tapi juga memprogram (setting) terang-gelap cahaya (dimmer), dan menghubungkannya dengan sensor gerak, kamera CCTV, smoke detector, untuk selanjutnya dikontrol melalui ponsel atau komputer melalui jaringan internet. Kita hanya tinggal mengatur kebutuhannya saja.
Dalam aplikasinya, teknologi sistem Homebrace ini memang bisa digunakan untuk semua penggunaan energi listrik. Contohnya yakni pada penggunaan alat pendingin (air conditioner) yang bisa disetting operasionalnya, misalnya AC akan mati (off) secara otomatis apabila ada satu jendela di ruangan yang terbuka (window censor). Dengan kata lain, AC akan mati pada suhu tertentu. Dengan begitu tidak ada lagi energi yang terbuang percuma.
Setidaknya dengan sistem manajemen energi yang ditawarkan oleh Homebrace, tidak akan ada lagi energi yang terbuang percuma. Misalnya lampu eksterior yang menyala, meski hari sudah siang. Atau tidak ada lagi air conditioner yang terus beroperasi, meski tidak ada orang di dalam ruangan. “Dengan Homebrace system, kita tidak perlu lagi mengingat kapan waktu menyalakan dan mematikan lampu. Cukup melihat di sistem, seperti BlackBerry, iPhone, iPad, dan laptop, dengan mudah kita bisa mengontrol penggunaan energi dalam rumah,” kata Bernard.
Boleh jadi, sistem yang diterapkan Homebrace ini sangat simpel sekali. Bahkan, sistem ini bisa tumbuh sesuai dengan kebutuhan pengguna. Soal bujet, tergantung kebutuhan customer. Untuk instalasi standar, dibutuhkan sekitar Rp 10-15 juta. “Dengan investasi sekitar Rp 10 juta, orang sudah bisa menggunakan sistem manajemen energi dari Homebrace. Karena sistemnya wireless, maka akan memudahkan user untuk kapan saja menginstalasi sistem ini,” tandas Bernard.
Dan sebenarnya masih banyak fungsi yang bisa dilakukan dengan mengaplikasi sistem Homebrace. Intinya Anda dapat dengan mudah mengontrol setiap pengunaan energi listrik di dalam hunian tanpa harus mengeceknya satu per satu. Cukup dengan satu alat kontrol, persoalan penghematan energi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. So, saatnya kini kita melakukan saving energy with energy management.
Hemat Listrik Melalui Penggunaan Komputer
Mengurangi energi listrik yang digunakan, berarti turut menekan pengeluaran biaya. Mulailah penghematan dari komputer yang biasa digunakan.
Energi listrik telah menjadi kebutuhan esensial. Memang untuk mendapat listrik sangat mudah. Namun sebenarnya dengan bahan bakar dari fosil makin berkurang ditambah harganya terus meningkat, pembangkit listrik kerap menghadapi kendala.
Tak pelak lagi, pembangkit listrik sering mengalami kesulitan mendapat bahan bakar. Akibatnya produksi energi listrik menurun. Defisit pasokan listrik untuk kebutuhan rumah tangga hingga industri tidak bisa dihindari lagi. Pemadaman listrik pun dilakukan.
Oleh karena itu, sumber bahan bakar dari energi terbarukan terus didorong untuk dikembangkan. Penggunaan sumber bahan bakar dari fosil terus dikurangi.
Terlebih lagi emisi dari penggunaan bahan bakar minyak telah pula memicu gas rumah kaca seperti karbondioksida, metana, dan karbonmonosida. Gas-gas rumah kaca merupakan gas yang menimbulkan pemanasan global yang diitandai dengan pemanasan global.
Untuk turut mengurangi dampak pemanasan global, sebenarnya bisa dilakukan melalui penghematan penggunaan energi listrik. Dengan menekan pemborosan, selain mengurangi beban pembangkit listrik, telah turut pula melakukan mitigasi pemanasan global.
Penghematan sebenarnya bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja. Bukan hanya di perkantoran dan industri, penghematan juga bisa dilakukan di rumah tangga dalam skala kecil. Apalagi banyak sekali peralatan di rumah tangga yang menggunakan listrik. Sebut saja lampu, AC, kulkas, televisi, mesin cuci, pompa air, computer, dan banyak lagi.
Komputer atau dikenal juga dikenal personal computer (PC) bukan lagi barang baru. Peralatan ini dengan ditemui, baik pada kantor-kantor maupun pada rumah tangga. Namun ternyata penggunaan komputer yang terus menerus bisa menyebabkan pembengkakan tagihan listrik. Ada beberapa cara yang bisa digunakan agar biaya listrik bisa dipangkas.
Secara umum, penghematan biaya listrik di komputer bisa dilakukan oleh siapapun pemakainya. Asalkan ada kemauan untuk berhemat. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghemat listrik komputer.
Satu, atur tingkat terang-gelapnya layar monitor (brightness) secukupnya. Ternyata makin terang layar monitor, makin besar energi yang dibutuhkan. Sehingga usahakan agar sesuai kebutuhan Anda saja.
Dua, pilihlah monitor komputer hemat energi. Di pasaran kini sudah banyak dijual monitor yang masuk kategori hemat energy. Jika tidak mengerti dan memahami mengenai jenis monitor hemat energi, Anda bisa ditanyakan pada saat pembelian.
Tiga, hindari penggunaan screensaver dan standby power karena meski kecil tetap saja ada energi listrik yang digunakan. Empat, hindari pula penggunaan komputer secara berlebihan, misalnya untuk main games semalam suntuk atau menyetel MP3 sepanjang hari.
Selain cara-cara yang bisa dilakukan di atas, secara otomatis komputer juga bisa distel agar hemat energi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Memang sedikit teknis. Tetapi bisa Anda coba mencobaya dan ditanggung tidak rumit.
Empat, untuk menuju menu pilihan setingan power pada layar utama atau desktop klik kanan lalu pilih properties, lalu pilih tabulasi screen saver dan tekan tombol yang bertuliskan power. Cara lainnya yaitu dari menu kontrol panel di windows explorer pilih power options.
Lima, bila kotak pilihan seting tenaga listrik sudah terbuka kita tinggal setting sesuai dengan situasi, kondisi, toleransi dan kebutuhan kita. Misalnya untuk turn off monitor, kita bisa mematikan monitor secara otomatis yang tidak digunakan setelah menit atau jam yang kita pilih. Contoh : After 15 minutes berarti layar monitor akan mati setelah 15 menit tidak ada aktivitas di komputer. Turn off hard disks. Artinya, kita bisa mematikan semua hard disk secara otomatis yang tidak digunakan setelah menit atau jam yang kita pilih. Misalnya after one hour berarti semua harddisk akan dimatikan setelah satu jam tidak ada aktivitas di komputer
Bisa dipilih pula sistem standby. artinya bisa mematikan sementara sistem komputer secara otomatis yang tidak digunakan setelah menit atau jam yang kita pilih. Misalnya, after two hours berarti komputer akan akan mati sementara setelah dua jam tidak ada aktivitas di komputer. Dalam mode ini pekerjaan yang sedang dijalankan tidak akan hilang. Langkah lain adalah mengaktifkan system hibernate. Yang bisa dilakukan mematikan komputer secara otomatis yang tidak digunakan setelah menit atau jam yang kita pilih. Jangan lupa pada tabulasi Hibernate pilih enable hibernation. Dalam mode ini pekerjaan yang sedang dijalankan tidak akan hilang.
Enam, untuk mengaktifkan kembali coba goyang atau klik di mouse. Jika tidak bisa coba tekan tombol di keyboard. Jika ternyata power mati coba tekan tombol power di CPU komputer kita.
Program hemat energi memang tidak bisa sekedar slogan belaka. Harus dimulai dari diri sendiri. Hemat memang bukan berarti memakai listrik secara terbatas. Tapi tentu saja sesuai kebutuhan. Untuk rumah tangga, perlu dilakukan sosialisasi terus menerus sehingga kesadaran akan tumbuh dengan sendirinya.
Yang harus diingat juga hemat energi memang bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah atau instansi seperti PLN. Hemat energi adalah tanggung jawab kita bersama, termasuk para pemakai di rumah tangga dan industri. Tentu saja, bila program penghematan ini dilakukan semua pihak, bukan hanya biaya yang lebih irit, bumi kitapun akan mendapatkan manfaatnya.
Lampu LED, Solusi Penerang Jalan
Menurut Dahlan Iskan, Direktur Utama PT PLN, rata-rata penggunaan lampu jalan raya di Jakarta sekitar 250 watt/lampu/hari dengan total pemakaian seluruh lampu jalan raya di Jakarta sebesar 200 Megawatt. Atas dasar itulah, orang nomor satu di PT PLN ini menganjurkan agar lampu-lampu jalan di Ibukota ini segera beralih menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode). Alasannya adalah karena lampu LED ini hanya membutuhkan energi listrik sekitar 40 watt per lampu. Artinya lampu LED ini mampu menghemat sekitar 210 watt per unitnya. Dahlan juga mengungkapkan bahwa dengan mengganti lampu jalan raya dengan LED, bukan hanya mampu menghemat energi saja tetapi juga karena lampu LED memang lebih bagus dan permanen.
Lain lampu jalan berbasis LED, lain pula dengan lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS). Sebab PJU-TS ini merupakan lampu penerang jalan yang dalam operasionalnya menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya. Kendati PJU-TS ini lebih cocok digunakan pada daerah-daearah yang mengalami krisis energi listrik, namun bukan berarti PJU-TS ini tidak digunakan di kota-kota besar sebagai penerang jalan raya, kawasan perumahan, halte bus, dan tempat-tempat umum lainnya.
Dalam kalkulasi bisnis, PJU-TS jelas lebih hemat karena sama sekali tidak ada biaya penggunaan energi listrik dalam penggunaannya. Maklum karena PJU-TS murni menggunakan energi matahari yang notabene gratis didapat. Dengan menggunakan panel surya (yang lifetime hingga 25 tahun) yang berfungsi untuk menangkap/menerima sinar matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic.
PJU-TS ini beroperasi secara otomatis. Biasanya akan mulai menyala ketika sore hari menjelang dan akan padam pada pagi harinya. Hebatnya lagi, dalam hal perawatan, PJU-TS ini tergolong mudah, efisien, dan dapat digunakan bertahun-tahun. Selain itu, PJU-TS yang beroperasi secara mandiri ini tidak memerlukan kabel jaringan antar tiang sehingga instalasinya menjadi mudah, praktis, ekonomis, dan tentunya dapat terhindar dari black out total jika terjadi gangguan listrik. Semoga saja , PJU-TS yang menggunakan lampu LED nantinya dapat menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi kebutuhan penerangan jalan umum di Indonesia. ■
Salah Satu Bentuk Rangkaian Jaringan Distribusi Primer
- Bentuknya sederhana.(+)
- Biaya investasinya relatip murah.(+)
- Kualitas pelayanan dayanya relatip jelek, karena rugi tegangan dan rugi daya yang terjadi pada saluran relatip besar.(-)
- Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, sebab antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangk. sesudah titik gangguan akan mengalami "black out"secara total.(-)